Industri konstruksi di tahun 2024 menghadapi berbagai peluang yang dipicu oleh tren global dan kebutuhan infrastruktur yang mendesak. Dengan meningkatnya perpindahan masyarakat ke daerah lain dan permintaan akan hunian, fasilitas publik serta infrastruktur transportasi, sektor ini berpotensi mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pemerintah di berbagai negara telah meningkatkan anggaran untuk proyek infrastruktur sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi. Hal ini menciptakan peluang bagi perusahaan konstruksi untuk mengembangkan proyek yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tapi juga berkontribusi pada pengembangan keberlanjutan dan smart city.
Selain itu, kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor yang membuka peluang baru dalam industri konstruksi. Inovasi seperti penggunaan Building Innovation Modelling (BIM), drone, dan teknologi modular memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi dan pengurangan biaya. Di samping itu, kesadaran akan praktik berkelanjutan mendorong permintaan untuk material ramah lingkungan dan metode konstruksi yang mengurangi jejak karbon. Tidak hanya itu, manfaat evaluasi lingkungan pada proyek konstruksi juga harus diketahui agar tidak menimbulkan dampak negatif untuk lingkungan sekitar.
Peluang Industri Konstruksi di Tahun 2024
Industri konstruksi tahun 2024 memiliki sejumlah peluang yang cukup menjanjikan, berikut beberapa peluang utama:
Proyek Infrastruktur Besar
Banyak pemerintah di seluruh dunia sudah meningkatkan investasi dalam proyek infrastruktur untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Pembangunan Berkelanjutan
Permintaan untuk konstruksi yang ramah lingkungan semakin meningkat. Penggunaan material berkelanjutan dan teknik konstruksi yang mengurangi dampak lingkungan akan menjadi tren utama dan memberikan peluang bagi perusahaan yang mengadopsi praktik hijau.Pembangunan Smart City
Konsep smart city yang mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup, sehingga menciptakan peluang untuk proyek inovatif dalam infrastruktur kota.
Sektor Industri Diperkirakan Bangkit pada Tahun 2024
Sektor industri telah menunjukkan kinerja yang baik dalam beberapa tahun terakhir, meskipun saat ini kondisinya tidak kuat seperti sebelumnya. Tahun ini, sektor konstruksi mengalami konsolidasi akibat kenaikan suku bunga dan situasi ekonomi yang lemah dengan proyeksi penurunan sebesar 14% dibandingkan tahun lalu. Anggaran musim semi diharapkan bisa menstabilkan kepercayaan investor setelah gangguan pasar akibat anggaran yang mulai turun. Saat ini, diperkirakan bahwa kenaikan suku bunga dan lemahnya belanja ritel akan menghambat sektor pergudangan dan logistik tahun ini sebelum mengalami pemulihan.
Total Pasar Konstruksi Indonesia pada Tahun 2024
Pada tahun 2024, ekonomi global dihadapkan pada tantangan seperti ketegangan geopolitik, digitalisasi, perubahan iklim, dan risiko pandemi. Sementara ketidakstabilan keuangan dan pertumbuhan lambat di negara maju diperkirakan akan berlanjut. Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan tetap positif, didorong oleh proyek konstruksi yang terkait dengan pengembangan ibu kota baru nusantara (IKN).
Sektor sipil termasuk infrastruktur, transportasi diperkirakan naik 4,05% mencapai Rp156 triliun, sementara sektor bangunan diperkirakan tumbuh 5,2% menjadi Rp193,1 triliun . Pemerintah Indonesia sudah mengalokasikan anggaran infrastruktur tertinggi dalam 5 tahun terakhir sebesar Rp427 triliun untuk tahun 2024. Anggaran ini mencakup pembangunan jalan, pengembangan IKN dan proyek infrastruktur lainnya.
Bagaimana Mengatasi Tantangan Ekonomi di Pasar Konstruksi?
Mengatasi tantangan ekonomi di pasar konstruksi memerlukan pendekatan yang komprehensif dan adaptif. Berikut ini beberapa cara yang bisa diterapkan:
Inovasi Teknologi
Mengadopsi teknologi baru seperti Building Information Modelling (BIM) dan konstruksi modular untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.Pelatihan dan Pengembangan SDM
Meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan untuk memenuhi kebutuhan industri yang terus berubah.Kebijakan Pemerintah yang Mendukung
Berkolaborasi dengan pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang mendukung investasi di sektor konstruksi termasuk insentif pajak dan pengurangan birokrasi.